Sabtu, 24 Oktober 2015

Makalah Sistem dan Proses Manajemen




DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………!
Daftar Isi…………………………………………………………………!!
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………
Bab II Pembahasan :
A.     Sistem Manajemen
B.      Data dan Informasi
C.     Proses  Manajemen
D.    Sistem Informasi Manajemen
E.     Pengolahan Komputer
F.             Sistem Informasi Manajemen
G.    Pokok-Pokok Sistem Informasi Manajemen
H.    Pengambilan Keputusan

Bab III Penutup…………………………………………………………………………………………!
A.      Kesimpilan
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………..….!











KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan yang sedalam-dalamnya kepada Allah S.W.T atas segala Rahmat dan Taufik-Nya yang diberikan kepada kita sekalian, sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan. Makalah tentang Sistem dan Proses Manajemen ini disusun guna untuk membuka cakrawala berfikir kita dan untuk menambah pengetahuan kita khususnya pada mata kuliah Asas-Asas Manajemen
           Di samping itu, makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya konstribusi dan pemikiran dari teman-teman serta dari dosen pembimbing. Dan kami harapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman, dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
           Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyelesaian tugas makalah tentang Sistem dan Proses Manajemen ini saya ucapkan terima kasih.
           Akhir kata, apabila ada kekurangan dan kekeliruan di dalam makalah ini. Maka kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua. Amin.

                                                                                                                Makassar,19,Oktober,2015
               
                                                                                                                                Penyusun




BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang.
Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal  penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu,  pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri.
Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan omput.  Namun, sanyanya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.
Sebelum membahas bagaimana Sistem Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem Informasi Manajemen
yaitu: “serangkaian sub
-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”
(Ismail, 2013). Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih lanjut:
 a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.
b) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun  berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara  berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
c) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang diproses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
 d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
 e) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
f) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga
g) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan omput manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis, omputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan  berjalan omput tanpa bantuan kemampuan sebuah omputer. Maka pemnafaatan sistem
Komputer juga harus diperhatikan demi menunjang kemampuan manusia dalam mengelola suatu Sistem Informasi Manajemen.
B.           Rumusan Masalah
1.              Apa  pengertian sistem manajemen?
2.              Ciri-ciri data dan informasi sistem manajemen?
3.              Bagaimana dengan sistem informasi manajemen?
4.              Bagaimana sistem manajemen di mata penggunanya?
5.              Sebutkan pokok-pokok informasi sistem menejemen?
6.              Cara pengambilan keputusan dengan baik?

















BAB II  PEMBAHASAN

Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga dikenal dengan
ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.
Sistem Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).

A.    Sistem Manajemen
Sistem manajemen merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam mengukur sampai sejauh mana pencapaian yang telah di raih suatu perusahaan dalam rangka merealisasikan visinya. Berikut merupakan penjabaran mengenai beberapas sistem manajemen kinerja yang digunakan di seluruh dunia.
1.Strategic Measurement Analysis and Reporting Technique (SMART) Sistem manajemen kinerja Strategic Measurement Analysis and Reporting Technique (SMART) juga dikenal sebagai piramida kinerja adalah sebuah sistem manajemn kinerja yang dikembangkan sebagai hasil dari ketidakpuasan pengukuran kinerja dengan cara tradisional seperti pemanfaatan, produktivitas, efektivitas, efisiensi dan variansi keuangan lainnya yang sangat terbatas
 2. Sistem ini dikembangkan oleh Wang Laboratory Inc. merupakan sebuah sistem manajemen kinerja yang mampu mengintegrasikan aspek finansial dan non-finansial yang dibutuhkan manajer (terutama manajer operasi). Sistem SMART dibuat untuk merespon keberhasilan perusahaan menerapkan metode Just-In-Time (JIT), sehingga fokus dari SMART lebih mengarah ke aspek operasional setiap departemen dan fungsi di perusahaan
3.Piramida SMART bermula dari visi perusahaan yang dipisah pengukurannya menjadi efisiensi internal dan efektivitas eksternal. Visi perusahaan kemudia juga dikembangkan  pada dua unit bisnis utama yaitu pasar dan keuangan, kedua unit bisnis ini harus  berorientasi pada kepuasan pelanggan, memiliki flesibelitas terhadap pasar (produknya) serta memiliki produktifitas yang baik, efektif dan efisien.
 Selain itu yang juga penting diperhatikan pada bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, pengirimina (distribusi) yang baik, waktu proses produksi yang singkat, dan mengurangi sampah atau limbah serta bahan baku yang terbuang dengan baik, sehingga efektivitas dan efisiensi pada tingkat depertemen dan tim kerja bisa tercapai dengan baik.
Dengan demikian maka proses inti bisnnis yang ada perusahaan, yaitua kepuasan konsumen yang semakin baik, fleksibelitas produk dan produktivitas dari karyawan akan meningkat.Performance Measurement Questionnaire(PMQ) Performance Measurement Questionnaire (PMQ) merupakan sebuah sistem manajemen kinerja yang melibatkan lokakarya untuk mengembangkan, merevisi, dan memfokuskan kembali suatu kesatuan penilaian kinerja. Sistem PQM yang dikemukakan pada tahun 1990 ini memiliki keuntungan yaitu dapat memberikan suatu sistem dan mekanisme untuk mengidentifikasi area perbaikan pada perusahaan dan aspek-aspek apa saja yang dapat diukur terkait kinerja karyawan dan departement yang ada di perusahaan. Namun sistem ini memiliki kekurangan yang cukup mencolok, yaitu sistem PQM tidak dapat dianggap sebagai sebuah sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi dan komprehensif karena tidak mempertimbangkan perbaikan (improvement) yang berkelanjutan. Kerangka kerja PMQ terdiri dari dua bagian utama, yaitu,
Untuk mengevaluasi perbaikan di area tertentu dan peningkatan kinerja saat ini yang sudah digunakan dalam perusahaan. Untuk mengevaluasi perbaikan penting yang bersifat jangka panjang yang akan dicapai oleh perusahaan.
Eksekusi PQM menggunakan sebuah kuesioner, di dalam kuesioner ini responden diminta untuk menyatakan tingkatan dianggap penting untuk masing-masing faktor kinerja dan tingkat penekanan yang diberikan oleh perusahaan untuk faktor ini, jadi  penilaiannya bersifat subyektif
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
1.Menerima data sebagai masukan ( input).
2.Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,  pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3.Memperoleh informasi sebagai keluaran(output). Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan ( input ), pengolahan (proses) dan keluaran (output ). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik ( feedback ) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud (Djumiarti, 2013).
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling  berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated ).
 Anda dapat membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu, 2013). Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai  berikut ini:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak ( abstract system) dan sistem fisik (phisica system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran- pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine systemSistem informasi akuntansi merupakan contoh
man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang  berinteraksi dengan manusia.
3.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4.Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( closed system) dan sistem terbuka (open  system).
 Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini beker ja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang  benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed  system (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini mener ima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem pengendalian persediaan Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh manusia. Dari hasil laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit barang yang sudah lebih kecil atau sama dengan reorder point untuk dilakukan pembelian.

B.      Data dan Informasi

Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun bagi kajian ilmiah atau kaum profesional , dua pengertian tersebut mengandung perbedaan yang mendasar
. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka-angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di sarin dan diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi informasi. Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data.
 Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah menjadi informasi  pada saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan timbulnya aksin atau penambahan pengetahuan tertentu. Data terutama harus mengalami berbagai macam  pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses  pengerjaan, dan informasi menjadi produk selesainya.
Dengan ditunjang  perkakas komputer melakukan proses pemilihan data dan menyajikannnya untuk dapat dipergunakan sebagai informasi yang bermakna. Sesungguhnya jasa yang ditawarkan oleh agen  perjalanan adalah penyediaan informasi yang tepat dan cepat kepada konsumen, untuk selanjutnya informasi dikumpulkan kembali, disimpan dan kelak dimanfaatkan dan berfungsi sebagai data kembali.
 Dari penjelasan di atas secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, biasanya dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambil keputusan. Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan  bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam  proses pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan menentukan efektivitas pengambilan keputusan.
 Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi Kumorotomo, 1997: 7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :
·         Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
·         Mudah dipahami (comprehensibility)
 Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen
·         Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
·         Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
·         Tepat waktu
 Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
·         Keandalan
 Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.
·         Akurat
 Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti  juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

·         Konsisten
 Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya, karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan
.           Tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi, format maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.
C.    Proses  Manajemen
            Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi. Manajemen merupakan  proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol, 2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB( Planning, Organizing,Staffing,Directing,Coordinating ,Controlling,budgeting)
Lebih ringkas lagi, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Di dalam perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan  pembagian kerja, penetapan struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan.
D.    Sistem Informasi Manajemen
Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi, dan manajemen, Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam  mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan keputusan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis. Dengan demikian Sistem Informasis Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
 Lebih lengkapnya Sistem Informasis Manajemen adalah jaringan prosedur  pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang  bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai  berikut:
1.Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2.Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan  penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3.Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
4.Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5.Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
            6.Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
7.Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8.Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9.Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information  systems)
10.Sistem informasi teknik (engineering information systems). Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level managemen)managemen tingkat menengah ( middle level management ) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top level  management   dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama ( president  ), direktur ( vise president ) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran,  pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management  dapat meliputimandor dan pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengantehcnical level Gambar. Informasi dan SIM untuk semua tingkat manajemen

E.     Pengolahan Komputer
Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi kini terutama  justru diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah sistem informasi manajemen  berdasarkan komputer secara singkat, adalah:
                                        
F.            Sistem Informasi Manajemen
 Di Mata Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai  berikut:
Petugas administrasi dapat merasakan bertambahnya kebutuhan akan masukan (input)  pada saat upaya SIM dimulai dan sebuah
Database sedang disusun.
Prosedur baru untuk mengendalikan data akan ditetapkan. Proses administrasi akan berubah dengan memakai alat-alat online seperti unit peraga, alat pencetak, dan alat untuk memasukkan data. Para petugas di seluruh bagian organisasi akan diminta melaporkan informasiyang sebelumnya mereka simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mere
ka sendiri. Para penyelia tingkat pertama akan membutuhkan lebih banyak masukan data tetapi akan merasakan peningkatan besar dalam pemer olehan informasi. Informasi keadaan juga akan dicapai secara jauh lebih mudah. Model-model keputusan dapat membantu perkiraan pertama dalam pemecahan persoalan misalnya penjadualan. Laporan cenderung menjadi lebih informatif dan cepat. Analisis dan laporan khusus lebih mudah diperoleh. Umpan balik berbagai prestasi menjadi lebih besar frekuensinya. Staf ahli yang membantu manajemen tingkat lebih tinggi mendapat manfaat besar dari kemampuan SIM. Database diselidiki untuk kemungkinan sesuatu persoalan. Datanya dianalisis guna menemukan pemecahan yang mungkin. Model per encanaan dipakai untuk menghasilkan  pendekatan pertama rencana yang akan diperiksa manajer. Model dasar tersebut memberikan cara-cara penelitian dan rancangan, sementara para staf ahli merumuskan data untuk kebutuhan manajerial. Manajer pada semua tingkat mempunyai kemampuan baru untuk memper oleh informasi yang relevan dengan fungsi mereka. Untuk pengambilan keputusan, sistem tersebut dapat memberikan saran pemecahan yang optimal secara langsung atau dapat memberikan analisis manusia/mesin dan prosedur keputusan untuk membantu dalam mencapai sebuah keputusan yang baik. Sebagai contoh, seorang manajer untuk suatu ketersediaan barang akan memprogram  pengambilan keputusan dalam banyak kasus, misalnya perihal jumlah pesanan. Dalam situasi rumit seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk mencapai pembelian yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak dipakai, tetapi sebuah prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer dalam mencapai sebuah pemecahan yang memuaskan. Perencanaan dibantu oleh model perencanaan disertai sebuah dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan pemecahan. Secara ringkas, pengolahan rutin paling sedikit terpengaruh oleh penerapan rancangan SIM. Petugas administrasi akan menyiapkan data yang kurang lebih sama, tetapi akan terdapat  persyaratan data tambahan, dan semakin banyak alat onlie dipakai. Persyaratan data pada semua tingkat personalia akan ber kembang, tetapi akan terjadi peningkatan tersedianya informasi terbaru yang akurat. Laporan, jawaban atas permintaan informasi, analisis, perencanaan dan  pengambilan keputusan akan mendapat pengolahan dan dukungan informasi lebih baik.
G.     Pokok-Pokok Sistem Informasi Manajemen
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
 1.Perangkat keras computer
 2.Perangkat lunak:
a. Perangkat lunak sistem umum  
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3.Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5.Petugas Pengoperasian
Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
·         Program untuk melaksanakan pengolahan komputer.
·         Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).
Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan)
H.     Pengambilan Keputusan
Pemilihan solusi terbaik dapat dipilih dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli manajemen telah mengidentifikasi tiga pendekatan (Raymond McLeod & Schell, 2008 
1.Analisis
Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya adalah  pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
2. Penilaian 
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh adalah manajer produksi yang menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang diusulkan dari model matematika.
3.Penawaran  
Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses member dan menerima yang berlangsung antara para anggota eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
Ketiga cara tersebut dapat digunakan dalam pemilihan alternatif untuk menyelesaikan masalah atau dalam pengambilan keputusan pada proses bisnis yang penting.
 Proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai  perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh, pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan tambahan.
Kekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam kasus ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang. Cara lain untuk menjelaskan proses  pengambilan keputusan adalah dalam arti suatu kegiatan berkesinambungan yang digerakkan oleh sebuah sasaran mengubah sistem (bisnis, departemen, keluarga dan sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu keadaan yang diharapkan atau tujuan mengakibatkan suatu  pencarian cara mencapainya. Proses ini sering disebut “analisis cara tujuan” (means-end analysis).
 Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak menekankan pada umpan balik hasil keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulkan langkah-langkah  berikut ini :
1.Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
2.Analisis dan laporan alternatif-alternatif.
3.Pemilihan di antara alternatif yang ada.
4.Komunikasi dan pelaksanaan keputusan.
5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.


















BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian, suatu sistem informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai. Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang fungsional dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Tugas utama organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang keputusan/Decision Support System
(DSS) yang di dalamnya berisi model, database dan manajer yang berinteraksi langsung. Integrasi sistem informasi merupakansalah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai  
cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara manajer dan mesin, yaitu suatutitik dimana mereka bisa saling “  berkomunikasi” secara tradisional sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”, tetapidengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa  produktivitas, pelatihan (training ), sepertinya cukup membantu memecahkan masalah ini




DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Gaol, C. J. (2008).
Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi.
 Jakarta: Grasindo. Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008).
Sistem Informasi Manajemen.
 Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Dokumen Website:
Djumiarti, T. (2013, October 22).
Undip.
 Retrieved  from Undip Web Site: http://eprints.undip.ac.id/9848/1/BUKU_AJAR_SIM_Publik_UTK_Mhs.pdf Ismail, M. (2013, October 22).
UMM.
 Retrieved from UMM We Site: http://directory.umm.ac.id/SI-PT/akuntansi-mutia.pdf Pangestu, D. W. (2013, October 22).
 IlmuKomputer.Com.
 Retrieved from IlmuKomputer.Com Web Site: ilmukomputer.com Sentranet. (2013, October 22).
Sentranet.
 Retrieved from Sentranet Web Site: http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar