DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………!
Daftar Isi…………………………………………………………………!!
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………
Bab II Pembahasan :
A.
Sistem Manajemen
B.
Data dan Informasi
C. Proses Manajemen
D.
Sistem
Informasi Manajemen
E. Pengolahan Komputer
F.
Sistem
Informasi Manajemen
G.
Pokok-Pokok
Sistem Informasi Manajemen
H. Pengambilan Keputusan
Bab III Penutup…………………………………………………………………………………………!
A. Kesimpilan
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………..….!
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan yang
sedalam-dalamnya kepada Allah S.W.T atas segala Rahmat dan Taufik-Nya yang
diberikan kepada kita sekalian, sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah tentang Sistem dan Proses
Manajemen ini disusun guna untuk membuka cakrawala berfikir kita dan untuk
menambah pengetahuan kita khususnya pada mata kuliah Asas-Asas Manajemen
Di samping itu, makalah ini tidak
akan terselesaikan tanpa adanya konstribusi dan pemikiran dari teman-teman
serta dari dosen pembimbing. Dan kami harapkan agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan teman-teman, dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam penyelesaian tugas makalah tentang Sistem dan Proses Manajemen ini saya ucapkan terima kasih.
Akhir kata, apabila ada kekurangan
dan kekeliruan di dalam makalah ini. Maka kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Amin.
Makassar,19,Oktober,2015
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan
untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan
proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang.
Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan
hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena
informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah
organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi
kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan
itu sendiri.
Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi
Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna
mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan omput.
Namun, sanyanya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi
Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata
usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur
organisasi yang kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber
daya manusia yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang
sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak
yang terlibat.
Sebelum membahas bagaimana Sistem Informasi Manajemen lebih
lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem Informasi
Manajemen
yaitu:
“serangkaian sub
-sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional mampu
menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”
(Ismail,
2013). Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih
lanjut:
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki
sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem,
dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi
Manajemen.
b)
Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi Manajemen
mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun
berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen
adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara
berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
c)
Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen
dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang diproses dapat
dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa
informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa
sistem informasi bekerja secara efisien.
d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi
secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah
terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan
satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data
diantara sub-sistem tersebut.
e) Sistem Informasi Manajemen
mentransformasikan data ke dalam informasi. Apabila data diolah dan berguna
bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
f)
Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi
Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain
dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan
efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta
mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak
terduga
g)
Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem Informasi
Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari
personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan omput
manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan
tidak efektif. Secara teoritis, omputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah
Sistem Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya Sistem Informasi Manajemen
yang baik tidak akan berjalan omput tanpa bantuan kemampuan sebuah omputer.
Maka pemnafaatan sistem
Komputer
juga harus diperhatikan demi menunjang kemampuan manusia dalam mengelola suatu
Sistem Informasi Manajemen.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian sistem manajemen?
2.
Ciri-ciri data
dan informasi sistem manajemen?
3.
Bagaimana
dengan sistem informasi manajemen?
4.
Bagaimana
sistem manajemen di mata penggunanya?
5.
Sebutkan
pokok-pokok informasi sistem menejemen?
6.
Cara
pengambilan keputusan dengan baik?
BAB II PEMBAHASAN
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang
mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta
pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga
dikenal dengan
ungkapan
lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi
dan Pengambil Keputusan”.
Sistem Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau
badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi
informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem.
Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai
bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang
kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).
A.
Sistem Manajemen
Sistem manajemen merupakan sebuah hal yang sangat penting
dalam mengukur sampai sejauh mana pencapaian yang telah di raih suatu perusahaan
dalam rangka merealisasikan visinya. Berikut merupakan penjabaran mengenai
beberapas sistem manajemen kinerja yang digunakan di seluruh dunia.
1.Strategic
Measurement Analysis and Reporting Technique (SMART) Sistem manajemen kinerja Strategic
Measurement Analysis and Reporting Technique (SMART) juga dikenal sebagai
piramida kinerja adalah sebuah sistem manajemn kinerja yang dikembangkan sebagai
hasil dari ketidakpuasan pengukuran kinerja dengan cara tradisional seperti
pemanfaatan, produktivitas, efektivitas, efisiensi dan variansi keuangan
lainnya yang sangat terbatas
2. Sistem ini dikembangkan oleh Wang
Laboratory Inc. merupakan sebuah sistem manajemen kinerja yang mampu
mengintegrasikan aspek finansial dan non-finansial yang dibutuhkan manajer
(terutama manajer operasi). Sistem SMART dibuat untuk merespon keberhasilan
perusahaan menerapkan metode Just-In-Time (JIT), sehingga fokus dari SMART
lebih mengarah ke aspek operasional setiap departemen dan fungsi di perusahaan
3.Piramida
SMART bermula dari visi perusahaan yang dipisah pengukurannya menjadi efisiensi
internal dan efektivitas eksternal. Visi perusahaan kemudia juga dikembangkan pada
dua unit bisnis utama yaitu pasar dan keuangan, kedua unit bisnis ini harus
berorientasi pada kepuasan pelanggan, memiliki flesibelitas terhadap
pasar (produknya) serta memiliki produktifitas yang baik, efektif dan efisien.
Selain itu yang juga
penting diperhatikan pada bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi, pengirimina (distribusi) yang baik, waktu proses produksi
yang singkat, dan mengurangi sampah atau limbah serta bahan baku yang terbuang
dengan baik, sehingga efektivitas dan efisiensi pada tingkat depertemen dan tim
kerja bisa tercapai dengan baik.
Dengan demikian maka proses inti bisnnis yang ada
perusahaan, yaitua kepuasan konsumen yang semakin baik, fleksibelitas produk
dan produktivitas dari karyawan akan meningkat.Performance Measurement
Questionnaire(PMQ) Performance Measurement Questionnaire (PMQ) merupakan sebuah
sistem manajemen kinerja yang melibatkan lokakarya untuk mengembangkan,
merevisi, dan memfokuskan kembali suatu kesatuan penilaian kinerja. Sistem PQM
yang dikemukakan pada tahun 1990 ini memiliki keuntungan yaitu dapat memberikan
suatu sistem dan mekanisme untuk mengidentifikasi area perbaikan pada
perusahaan dan aspek-aspek apa saja yang dapat diukur terkait kinerja karyawan
dan departement yang ada di perusahaan. Namun sistem ini memiliki kekurangan
yang cukup mencolok, yaitu sistem PQM tidak dapat dianggap sebagai sebuah
sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi dan komprehensif karena tidak
mempertimbangkan perbaikan (improvement) yang berkelanjutan. Kerangka kerja PMQ
terdiri dari dua bagian utama, yaitu,
Untuk
mengevaluasi perbaikan di area tertentu dan peningkatan kinerja saat ini yang
sudah digunakan dalam perusahaan. Untuk mengevaluasi perbaikan penting yang
bersifat jangka panjang yang akan dicapai oleh perusahaan.
Eksekusi PQM menggunakan sebuah kuesioner, di dalam
kuesioner ini responden diminta untuk menyatakan tingkatan dianggap penting
untuk masing-masing faktor kinerja dan tingkat penekanan yang diberikan oleh
perusahaan untuk faktor ini, jadi penilaiannya bersifat subyektif
Semua
sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
1.Menerima
data sebagai masukan ( input).
2.Memproses
data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran
perkiraan dan lain-lain.
3.Memperoleh
informasi sebagai keluaran(output). Prinsip ini berlaku baik untuk sistem
informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem
secara umum adalah masukan ( input ), pengolahan (proses) dan keluaran
(output ). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan
sekitarnya, maka umpan balik ( feedback ) dapat berasal dari output
akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud (Djumiarti,
2013).
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian
(subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras
dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen.
Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat
pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari
subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang
terpadu atau terintegrasi (integrated ).
Anda dapat
membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki,
masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi,
maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu, 2013).
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah
sebagai berikut ini:
1. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem abstrak ( abstract system) dan sistem fisik (phisica
system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran- pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2.Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem
buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine
systemSistem informasi akuntansi merupakan contoh
man-machine
system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
3.Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak
tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
4.Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( closed system) dan sistem terbuka
(open system).
Sistem tertutup
merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
beker ja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem
yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
mener ima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh
lingkunngan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem
pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga
secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis,
terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Gambar berikut menunjukkan sistem
yang terbuka untuk sistem pengendalian persediaan Pada sistem terbuka ini,
pengendalian persediaan barang ditangani oleh manusia. Dari hasil laporan yang
dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit barang yang sudah lebih kecil
atau sama dengan reorder point untuk dilakukan pembelian.
B.
Data dan Informasi
Yang berkaitan dengan sistem adalah
data dan informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan
pengertian yang sama, namun bagi kajian ilmiah atau kaum profesional , dua
pengertian tersebut mengandung perbedaan yang mendasar
. Data merujuk pada fakta-fakta baik
berupa angka-angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili
diskripsi verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut
telah di sarin dan diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai
bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi informasi. Jadi yang
dimaksud dengan informasi adalah semua data yang telah diolah dan memiliki arti
bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat
keputusan adalah informasi, bukan data.
Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data
adalah fakta. Data barulah menjadi informasi pada saat mereka digunakan
untuk tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan timbulnya aksin atau
penambahan pengetahuan tertentu. Data terutama harus mengalami berbagai macam
pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi. Data merupakan bahan
dasar untuk proses pengerjaan, dan informasi menjadi produk selesainya.
Dengan ditunjang perkakas
komputer melakukan proses pemilihan data dan menyajikannnya untuk dapat
dipergunakan sebagai informasi yang bermakna. Sesungguhnya jasa yang ditawarkan
oleh agen perjalanan adalah penyediaan informasi yang tepat dan cepat
kepada konsumen, untuk selanjutnya informasi dikumpulkan kembali, disimpan dan
kelak dimanfaatkan dan berfungsi sebagai data kembali.
Dari penjelasan di atas secara singkat dapat
dirumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, biasanya dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di
ambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya informasi adalah data
yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan
keterangan bagi pengambil keputusan. Informasi adalah data yang sudah disusun
sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi
akan menentukan efektivitas pengambilan keputusan.
Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas
informasi (Wahyudi Kumorotomo, 1997: 7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan
relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat
informasi yang baik yakni :
·
Ketersediaan
(availability)
Sudah barang tentu syarat yang
mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri, informasi harus dapat
diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
·
Mudah
dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat
keputusan, baik informasi tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang
sifatnya rutin maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya
akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen
·
Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah
yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
·
Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam
bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang
bersangkutan.
·
Tepat
waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya,
syarat ini utamanya sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi
ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
·
Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber
yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus
dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.
·
Akurat
Syarat ini
mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti
juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna
yang terkandung dari data pendukungnya.
·
Konsisten
Informasi tidak boleh
mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya, karena konsistensi merupakan
syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan
. Tampak bahwa ada berbagai macam
syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah
data atau penyedia informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian
isi, format maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami
karena dalam organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam
manajemen itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang
bersangkutan.
C.
Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur
beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang
dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses
pengorganisasian,
proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu
tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil
ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi.
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol, 2008).
Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer tercakup dalam akronim POSDCORB( Planning,
Organizing,Staffing,Directing,Coordinating ,Controlling,budgeting)
Lebih ringkas lagi, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Di dalam perencanaan, manajer
mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan arah tindakan bagi organisasi,
serta menentukan langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan organisasi.
Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata kegiatan-kegiatan
operasional supaya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan
mengadakan pembagian kerja, penetapan struktur kewenangan dan rantai
komando, penempatan pegawai dalam satuansatuan organisasi dan sebagainya.
Pengendalian manajer mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh
organisasi telah sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan.
D.
Sistem
Informasi Manajemen
Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi,
dan manajemen, Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan
dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki suatu
sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan keputusan
keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis. Dengan demikian Sistem
Informasis Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi.
Lebih lengkapnya
Sistem Informasis Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan
maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang
bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sistem Informasi Manajemen
merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar
kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai
berikut:
1.Sistem informasi akuntansi (accounting information
system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2.Sistem informasi pemasaran (marketing information system),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
3.Sistem informasi manajemen persediaan (inventory
management information system).
4.Sistem informasi personalia (personnel information
systems).
5.Sistem informasi distribusi (distribution information
systems).
6.Sistem
informasi pembelian (purchasing information systems)
7.Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8.Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis
information systems).
9.Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems)
10.Sistem informasi teknik (engineering information
systems). Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level managemen)managemen tingkat menengah ( middle level
management ) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top
level management dengan executive management dapat
terdiri dari direktur utama ( president ), direktur (
vise president ) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran,
pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari
manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management
disebut degan operating management dapat meliputimandor dan
pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic level, middle
level management dengan tactical level dan lower
management dengantehcnical level Gambar. Informasi dan SIM untuk
semua tingkat manajemen
E.
Pengolahan
Komputer
Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan
informasi, tetapi kini terutama justru diterapkan dalam bidang ini.
Persyaratan teknis sebuah sistem informasi manajemen berdasarkan komputer
secara singkat, adalah:
F.
Sistem
Informasi Manajemen
Di Mata Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan
komputer adalah sebagai berikut:
Petugas
administrasi dapat merasakan bertambahnya kebutuhan akan masukan (input)
pada saat upaya SIM dimulai dan sebuah
Database
sedang disusun.
Prosedur baru untuk mengendalikan data akan ditetapkan.
Proses administrasi akan berubah dengan memakai alat-alat online seperti unit
peraga, alat pencetak, dan alat untuk memasukkan data. Para petugas di seluruh
bagian organisasi akan diminta melaporkan informasiyang sebelumnya mereka
simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mere
ka
sendiri. Para penyelia tingkat pertama akan membutuhkan lebih banyak masukan
data tetapi akan merasakan peningkatan besar dalam pemer olehan informasi.
Informasi keadaan juga akan dicapai secara jauh lebih mudah. Model-model
keputusan dapat membantu perkiraan pertama dalam pemecahan persoalan misalnya
penjadualan. Laporan cenderung menjadi lebih informatif dan cepat. Analisis dan
laporan khusus lebih mudah diperoleh. Umpan balik berbagai prestasi menjadi
lebih besar frekuensinya. Staf ahli yang membantu manajemen tingkat lebih tinggi
mendapat manfaat besar dari kemampuan SIM. Database diselidiki untuk
kemungkinan sesuatu persoalan. Datanya dianalisis guna menemukan pemecahan yang
mungkin. Model per encanaan dipakai untuk menghasilkan pendekatan pertama
rencana yang akan diperiksa manajer. Model dasar tersebut memberikan cara-cara
penelitian dan rancangan, sementara para staf ahli merumuskan data untuk
kebutuhan manajerial. Manajer pada semua tingkat mempunyai kemampuan baru untuk
memper oleh informasi yang relevan dengan fungsi mereka. Untuk pengambilan
keputusan, sistem tersebut dapat memberikan saran pemecahan yang optimal secara
langsung atau dapat memberikan analisis manusia/mesin dan prosedur keputusan
untuk membantu dalam mencapai sebuah keputusan yang baik. Sebagai contoh, seorang
manajer untuk suatu ketersediaan barang akan memprogram pengambilan
keputusan dalam banyak kasus, misalnya perihal jumlah pesanan. Dalam situasi
rumit seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk mencapai pembelian
yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak dipakai, tetapi sebuah
prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer dalam mencapai sebuah
pemecahan yang memuaskan. Perencanaan dibantu oleh model perencanaan disertai
sebuah dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan pemecahan. Secara
ringkas, pengolahan rutin paling sedikit terpengaruh oleh penerapan rancangan
SIM. Petugas administrasi akan menyiapkan data yang kurang lebih sama, tetapi
akan terdapat persyaratan data tambahan, dan semakin banyak alat onlie
dipakai. Persyaratan data pada semua tingkat personalia akan ber kembang,
tetapi akan terjadi peningkatan tersedianya informasi terbaru yang akurat.
Laporan, jawaban atas permintaan informasi, analisis, perencanaan dan
pengambilan keputusan akan mendapat pengolahan dan dukungan informasi
lebih baik.
G.
Pokok-Pokok Sistem Informasi Manajemen
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen
fisik sebagai berikut:
1.Perangkat keras computer
2.Perangkat lunak:
a. Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3.Database
(data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5.Petugas
Pengoperasian
Dalam
hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
·
Program
untuk melaksanakan pengolahan komputer.
·
Prosedur
untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator,
petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).
Subsistem
terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung
(pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang
tengah dilaksanakan)
H.
Pengambilan Keputusan
Pemilihan solusi terbaik dapat
dipilih dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli manajemen telah
mengidentifikasi tiga pendekatan (Raymond McLeod & Schell, 2008
1.Analisis
Evaluasi atas pilihan-pilihan secara
sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada
tujuan organisasi. Salah satu contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan
oleh para anggota komite pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang
harus diambil dalam mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
2.
Penilaian
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
Sebagai contoh adalah manajer produksi yang menerapkan pengalaman dan intuisi
dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang diusulkan dari model matematika.
3.Penawaran
Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah
proses member dan menerima yang berlangsung antara para anggota eksekutif
mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di
mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
Ketiga cara tersebut dapat digunakan dalam pemilihan
alternatif untuk menyelesaikan masalah atau dalam pengambilan keputusan pada
proses bisnis yang penting.
Proses keputusan
dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai perancangan
dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin
dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut
merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh, pilihan
mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk
menerbitkan pemecahan tambahan.
Kekuatan yang menggerakkan proses
pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau
imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam kasus ketidakpuasan, kekuatan
penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan,
adalah hasil pencarian peluang. Cara lain untuk menjelaskan proses
pengambilan keputusan adalah dalam arti suatu kegiatan berkesinambungan
yang digerakkan oleh sebuah sasaran mengubah sistem (bisnis, departemen,
keluarga dan sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu keadaan yang
diharapkan atau tujuan mengakibatkan suatu pencarian cara mencapainya.
Proses ini sering disebut “analisis cara tujuan” (means-end analysis).
Beberapa model pengambilan keputusan lebih
banyak menekankan pada umpan balik hasil keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein
dan Haberstroh mengusulkan langkah-langkah berikut ini :
1.Pengenalan persoalan atau
kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
2.Analisis dan laporan alternatif-alternatif.
3.Pemilihan di antara alternatif
yang ada.
4.Komunikasi dan pelaksanaan
keputusan.
5. Langkah lanjutan dan umpan
balik hasil keputusan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah
dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian, suatu sistem
informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana
keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih,
untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai.
Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang
fungsional dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan
efektivitasnya. Tugas utama organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang
keputusan/Decision Support System
(DSS) yang di dalamnya berisi model,
database dan manajer yang berinteraksi langsung. Integrasi sistem informasi
merupakansalah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai
sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai
cara
yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan
memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem
informasi yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan
antara manajer dan mesin, yaitu suatutitik dimana mereka bisa saling “
berkomunikasi” secara tradisional sistem komputer masih sering
membuat para manajer “frustasi”, tetapidengan adanya perkembangan baru, seperti
bahasa produktivitas, pelatihan (training ), sepertinya cukup
membantu memecahkan masalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Gaol,
C. J. (2008).
Sistem
Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi.
Jakarta:
Grasindo. Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008).
Sistem
Informasi Manajemen.
Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Dokumen Website:
Djumiarti,
T. (2013, October 22).
Undip.
Retrieved from Undip Web Site:
http://eprints.undip.ac.id/9848/1/BUKU_AJAR_SIM_Publik_UTK_Mhs.pdf Ismail, M.
(2013, October 22).
UMM.
Retrieved
from UMM We Site: http://directory.umm.ac.id/SI-PT/akuntansi-mutia.pdf
Pangestu, D. W. (2013, October 22).
IlmuKomputer.Com.
Retrieved
from IlmuKomputer.Com Web Site: ilmukomputer.com Sentranet. (2013, October 22).
Sentranet.
Retrieved from Sentranet Web
Site:
http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar